Jadi Guru VS Bisnis?

Ada suara-suara di luaran yang berbisik “kalo mau bisnis mah’ ga usah jadi guru.. nanti malah sibuk sama bisnisnya, siswanya ga keurus”. Ouh.. panas juga telinga ini dengarnya.. Rasanya pingin aku datengin dan ajak duduk bareng untuk diskusi, supaya tidak berpikiran sempit 😦

Begini lho mbakyu.. jeng.. say.. pak.. mas.. Mbok ya nda usah membenturkan atau mempertentangkan antara bisnis dan mengajar. Saya malah ingin mengajak semuanya berpikir dari sudut pandang yang lain supaya wawasannya bertambah luas, ga berpikir sempit dan memandang sebelah mata.

Saya miris mendengar ada oknum guru yang korupsi, memangkas anggaran yang harusnya diterima siswa malah masuk ke kantong pribadi. Nah, ketika ditanya kenapa, jawabnya karena gaji guru mash dianggap kurang. See… kalo tahu gaji guru memang kurang kenapa tidak mencari pendapatan lain, misalnya berbisnis seperti saya, iya kan… 🙂

Ga pelu cari-cari celah, mana aggaran yang bisa dipangkas, dimark-up, dll. Karena saya punya pendapatan lain lho.. Tidak bergantung gaji dari sekolahan, saya cukup mandiri. Menurut saya, dengan begini, saya bisa mengajar dengan tenang, bisa fokus dengan anak-anak tanpa stress mikirin berapa sisa uang gaji di rekening, kapan orang tua bayar les, atau mengharapkan pemberian orang tua karena meremedial siswa. Semua tugas mengajar dan apapun yang dilakukan ya sepenuhnya memang hak siswa. Menurut saya lebih feel free..

Tapi semua itu memang tidak mudah dijalani, butuh komitmen dan kedisiplinan yang tinggi menjalani kedua peran ini. Bahkan kalau untuk saya, bukan hanya itu peran yang saya jalani, sebagai istri, ibu dua anak yang sebentar lagi akan diamanahi tiga anak, dan serangkaian tugas lainnya di masyarakat. Hingga saat ini dan sampai kapanpun tidak ada manusia yang sempurna, yang bisa saya lakukan adalah terus berusaha seimbang menjalani setiap peran yang diamanahkan pada saya.

Jadi… siapapun yang bicara silahkan.. itu hak sampeyan berpendapat, disini saya coba membuka mind setting teman-teman BUNZA, siapa tahu ada yang sedang mengalami peristiwa seperti yang saya alami ini, yuk.. ga usah emosi atau menarik diri, justru kita harus hadapi dengan senyum.. dan berdo’a semoga Allah SWT membuka hati dan pikirannnya.. dan meminta semoga Allah SWT senantiasa mendampingi kita agar selalu profesional dalam setiap peran yang kita jalani. So.. keep fighting, keep smiling and never give-up!

 

 

 

Leave a comment